Kamis

TENTANG TAKDIR

Di atas bumi kta yang sedang berputar ini sedang terjadi fenomena aneh. Fenomena tersebut sudah berlangsung sejak berabad-abad lalu dimana ketika beberapa orang ketika masa kecilnya mengalami kehidupan yang gagal, miskin, dikucilkan, dianggap rendah, dianggap bodoh, dan bahkan tidak dianggap tiba-tiba bergelimang hadiah nobel, tiba-tiba mereka menemukan penemuan-penemuan yang mengubah peradaban manusia, tiba-tiba mereka bergelimang penghargaan, tiba-tiba mereka dielu-elukan umat manusia, tiba-tiba semua manusia yang melihat mereka justru menganggap diri rendah ketika melihat nama mereka, foto mereka, hasil ciptaan mereka, dan semua tentang mereka. Kebanyakan dari mereka sekarang sudah meninggal, dan diduga kuat penyebab dari kematian mereka karena TAKDIR. Siapakah mereka?? Ada apa dengan mereka??

MEREKA ADALAH ORANG-ORANG YANG SUKSES MENGUBAH TAKDIR MEREKA, MENGUBAH TAKDIR ORANG DI SEKELILING MEREKA, DAN MENGUBAH TAKDIR PERADABAN MANUSIA

Dalam post saya sebelumnya saya telah berjanji untuk membuat artikel yang membahas tentang PEMAHAMAN TAKDIR MENURUT ORANG SUKSES DAN ORANG GAGAL. Saya merasa ini perlu karena biasanya ORANG GAGAL selalu mempersalahkan takdir mereka dilahirkan dalam kondisi miskin atau pas-pasan ketika mereka diperhadapkan pada sesuatu yang sedang
membanting mental mereka.. saya harap bagi mereka yang merasa tersinggung dengan pernyataan saya melakukan pengakuan di depan blog saya. "saya mengaku, saya pernah menyalahkan takdir ketika sedang dirundung masalah". Anda baru saja melakukan pengakuan yang membuat saya terkejut!! Hahahahaha. Saya tidak kaget dengan pengakuan anda yang seperti itu karena saya pun pernah mengalaminya dulu ketika saya
belum membaca banyak buku, ketika saya masih awam dalam memahami kesuksesan. Yang jadi pembahasan saya, layakkah anda berpikir seperti itu? Anda sebenarnya sama sekali tidak layak, karena takdir kita semua umat manusia adalah SUKSES!(baca kok SUKSES). Pemahaman tentang takdir dapat saya kelompokkan dalam 2 paradigma, yang pertama TAKDIR MENURUT ORANG GAGAL dan TAKDIR MENURUT ORANG SUKSES. ORANG GAGAL mengatakan bahwa takdir adalah garis hidup kita dimana semua yang akan terjadi dalam hidup mereka itu sudah ditentukan oleh YANG MAHA KUASA, sehingga apapun yang akan terjadi dalam hidup mereka itu sudah ada aturannya dan dalam kehidupan mereka apapun yang mereka usahakan, apapun yang mereka rencanakan tidak akan pernah melenceng
dari aturan garis hidup mereka.
Ketika Anto (nama samar-samar yang menyamar jadi nama saamaran) duduk di bangku SD, sampai kelas 3 dia selalu mendapat nilai jelek. Tiap kali dia pulang rumah orang tuanya sudah tidak heran lagi dengan nilai-nilainya. Kalau orang tuanya ORANG GAGAL, mungkin orang tuanya ikut mengamini dengan sering bergumam, "kenapa ya aku ditakdirkan punya anak bodoh? Apa ada yang salah waktu membuat si Anto? Perasaan
biasa saja waktu membuat si Anto. Sudahlah mungkin memang sudah nasib (TAKDIR) Anto seperti itu, harus gimana lagi.."..hehehe.. saya harap mulai ada yang angguk-angguk sebagai tanda begitu akrabnya kalimat-kalimat seperti itu.

ORANG GAGAL berpandangan pesimis ketika berbicara mengenai takdir. Mereka menganggap hidup mereka sudah tidak mungkin dirubah lagi dan tidak ada yang dapat mengubah hidup mereka. Satu-satunya yang dapat mengubah jalan hidup mereka adalah dengan membenarkan diri. INI SEBENARNYA HANYALAH SUATU TINDAKAN PEMBELAAN MENGENAI CARA HIDUP MEREKA YANG MALAS DAN TIDAK INGIN BEKERJA KERAS. Bagi yang sudah membaca artikel PEMBELAAN ORANG SUKSES pasti paham. Itu pandangan mereka, ada loh orang yang beda dari mereka meskipun orang-orang seperti mereka yang mayoritas di dunia.

ORANG SUKSES MENGANGGAP TAKDIR ADALAH SUATU TITIK PENCAPAIAN AKHIR DARI KEHIDUPAN MEREKA. Mereka tidak berpikir untuk mendatarkan garis kehidupan mereka. Mereka adalah orang-orang yang senantiasa bekerja keras tanpa memperhatikan titik awal kondisi takdir mereka. Mereka tidak perduli harus start dari mana, dari pas-pasan ke', dari miskin ke' yang penting start. Yang jadi pandangan mereka hanyalah tujuan
kesuksesan dan itu mereka usahakan sampai tercapai tanpa memikirkan alasan-alasan logis.
Mari kita bicarakan Anto dalam pandangan ORANG SUKSES. Ketika akhirnya Anto dikeluarkan dari sekolah karena dianggap terlalu bodoh, Anto tidak putus asa. Anto tetap minta diajarkan oleh ibunya tentang apapun yang ibunya ketahui. Lalu Anto mulai mengubah kondisi titik awalnya, kondisi awal yang seharusnya diawali dari kelas 3 SD, dia awali dari titik nol sama sekali. Anto tidak perduli bagaimana titik awalnya, fokusnya hanya titik akhirnya. Ketika Anto mulai dewasa, Anto mulai
mengusahakan sesuatu yang selalu berawal dari nol. Pernah suatu waktu Anto telah melakukan sesuatu sebanyak 9998 kali dan gagal, namun Anto masih sanggup berpikir, "belum berakhir". Satu-satunya yang bisa membuat dia berhenti adalah "berhasil", dan itu terbukti ketika dia melakukannya lagi pada 9999 kali. Dan dia "berhasil" membuat sebuah lampu pijar. Anto kemudian dikenal sebagai Thomas Alfa Edison.

Takdir bukanlah sesuatu yang mengurung kita untuk tidak bisa lari keluar dari jalan takdir kita. Takdir bukanlah suatu garis yang membuat kita tidak bisa lari kemana-mana. Takdir hanyalah kondisi awal kita untuk diawali hingga kita menemukan "takdir" kita sendiri. saya menemukan di masyarakat ada dua pepatah kata yang beredar yaitu, "Kita tidak bisa lari dari takdir". Saya sangat tidak setuju dengan pepatah yang ini, kalau saya tahu dimana pepatah ini berada pasti pepatah ini
sudah patah-patah karena saya patahin. Saya lebih mengangkat jempol pada pepatah yang kedua, "MANUSIA YANG BERUSAHA, TUHAN YANG MENENTUKAN". Saya yakin tidak ada agama yang mengajarakan bahwa TUHAN YANG MAHA KUASA itu selalu menutup mata atas segala upaya yang kita kerjakan. Jika anda telah berusaha dan gagal, berarti TUHAN tidak menentukan titik pencapaian kesuksesan anda hanya di situ. Anda harus berusaha lebih keras lagi sampai mencapai titk kesuksesan yang telah TUHAN tentukan. Di agama saya ada perupamaan tentang seorang perempuan tua yang tidak pernah lelah selalu bersungut meminta pembelaan kepada hakim dan ketika akhirnya hakim itu bosan, maka perempuan itu akhirnya dibela di depan pengadilan. Saya rasa itu pula yang terjadi
dengan "Anto". Mungkin sebenarnya titik kesuksesannya ditakdirkan bukan pada penemuan lampu pijar tapi karena si "Anto" begitu ngotot dan tidak mau mundur, maka akhirnya diberikan titik kesuksesan pada percobaan yang ke 9999.

"SAYA SUKSES MERUBAH TAKDIR SAYA KARENA SAYA SUDAH KEHABISAN DENGAN
APA YANG DISEBUT KEGAGALAN", Thomas Alfa Edison. 1931
barol

Label: ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda